Oleh: Abdurrosyid
Dalam waktu dekat, umat Islam di seluruh dunia akan memasuki
bulan Dzul Hijjah, bulan dilaksanakannya ibadah Haji, sekaligus bulan dimana
salah satu dari dua hari raya umat Islam berada, yaitu Idul Adha atau juga
biasa disebut hari raya qurban. Sebab pada pelaksanaan hari raya idul adha ini,
ibadah penyembelihan qurban dilaksanakan.
Sejarah Qurban
Qurban pertama kali dilakukan oleh nabi Ibrahim As. Konon
nabi Ibrahim As meminta keturunan yang soleh kepada Allah SWT. Allah SWT
mengabulkan permintaan nabi Ibrahim AS dengan memberi anak yang bernama Ismail.
Namun setelah nabi Ibrahim As dikaruniai anak sholeh tersebut, Allah SWT
menguji keteguhan iman nabi Ibrahim As dengan memerintahkannya -melalui mimpi- untuk
menyembelih anaknya yang bernama Ismail sebagai bentuk qurban atau persembahan
pada Allah swt.
Nabi Ibrahim As sempat bimbang dengan perintah yang sangat
berat ini, apakah perintah ini memang dari Allah SWT, atau hanya godaan dari
setan. Tidak berselang lama dari kebimbangan yang menerpa nabi Ibrahim As, Allah
SWT mengutus malaikat untuk memanggil nabi Ibrahim As ke sebuah gunung, Allah
SWT memerintahkan malaikat tersebut untuk menyampaikan bahwa mimpi yang dialami
nabi Ibrahim As itu memang benar dari Allah SWT.
Setelah nabi Ibrahim As tahu tentang kebenaran mimpi itu,
nabi Ibrahim As berkata pada putranya Ismail; "Wahai anakku! Aku
diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelihmu". Putranya Ismail
menjawab; "Wahai ayahku! lakukanlah apa yang diperintahkan olleh Allah SWT
itu, insya Allah anda akan menemukanku termasuk dari orang-orang yang sabar
menerima semua ini". Nabi Ibrahim As dan putranya Ismail sama-sama mematuhi
perintah Allah SWT itu.
Nabi Ibrahim tidak menunggu lama untuk melaksanakan perintah
Allah Swt ini, nabi Ibrahim As segera memerintahkan putranya untuk mengambil
sebuah tali dan memintanya untuk bertemu di Si’ib tempat penyembelihan Ismail.
Kemudian nabi Ibrahim As berkata pada putranya Ismail; "Kamu adalah paling
baiknya penolong untuk melaksanakan perintah Allah SWT".
Ketika tiba waktu penyembelihan, nabi Ibrahim As dan putranya
Ismail sama-sama berada di Si'ib, nabi Ibrahim As langsung meletakkan sebuah
pisau di atas leher putranya. Namun sebelum pisau tersebut menyentuh leher
putranya, Allah SWT segera mengganti putranya Ismail As dengan seekor kambing
yang bernama jarir. Allah SWT berfirman yang artinya:
"Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan
anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ) {103}. Dan Kami
panggillah dia: "Hai Ibrahim" {104}. Sesungguhnya kamu telah
membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik {105}. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian
yang nyata {106}. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar
{107}. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan
orang-orang yang datang kemudian {108}. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan
atas Ibrahim" {109}. Demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik {110}. Sesungguhnya ia
termasuk hamba-hamba Kami yang beriman {111}". (Q.S. As-Shaffat: 103-111)
Sesungguhnya perintah penyembelihan ini adalah cobaan sangat
berat, tapi nabi Ibrahim dan putranya yang bernama ismail bisa melaksanakannya.
Hukum Qurban
Dalam ajaran Islam, berkurban merupakan ibadah yang
disunnahkan, lebih tepatnya berstatus hukum Sunnah Muakkad. Selain karena
mengikuti jejak langkah nabi Ibrahim As, berkurban juga sebagai bentuk
mendekatkan diri pada Allah swt. Bahkan sebenarnya qurban merupakan pengganti
dari jiwa umat Islam. Selain berhukum sunnah, berkurban juga bisa menjadi wajib
bila disertai dengan nadzar untuk berkurban, atau menentukan seekor hewan untuk
dijadikan qurban.
Hewan Yang Bisa Dijadikan Qurban
Adapun hewan yang boleh dan cukup untuk dijadikan qurban
adalah unta, sapi, dan kambing. Namun yang paling utama adalah unta kemudian
sapi dan terakhir kambing. Unta dan sapi cukup untuk dijadikan
qurban bagi tujuh orang, sedangkan kambing hanya cukup bagi satu orang saja.
Sedangkan waktu pelaksanaan penyembelihan qurban dimulai
setelah pelaksanaan shalat Idul Adha sampai berakhirnya hari tasyriq, yaitu
saat terbenamnya matahari pada tanggal 13 Dzul Hijjah.
Pembagian Daging Qurban
Daging qurban dibagi menjadi dua bagian;
Pertama), Daging qurban wajib. Daging qurban wajib harus disedekahkan
semuanya kepada fakir miskin, orang yang berkurban dan keluarganya tidak
diperbolehkan untuk memakannya.
Kedua), Daging qurban sunnah. Daging kurban sunnah harus
disedekahkan sebagian dagingnya kepada fakir miskin. Orang yang berkurban dan
keluarganya boleh untuk memakan sisanya asalkan sudah bersedekah dengan
sebagian dagingnya meskipun sedikit. Namun yang lebih baik, disedekahkan
semuanya, orang yang berkurban dan keluarganya hanya mengambil beberapa potong
kecil daging untuk dimakan sebagai bentuk mengambil barokah dari qurban yang ia
sembelih. والله
أعلم بالصواب